Minggu, 03 Januari 2016

Jenis-Jenis Sosialisasi dan faktor yang mempengaruhi sosialisasi


Sosialisasi dapat dilakukan sejak dimulai dari lingkungan yang paling dekat hingga berkembang ke lingkungan sosial yang lebih luas.

Tahapan proses sosialisasi tersebut dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis sebagai berikut.

a. Sosialisasi Primer (Primary Socialization)
Sosialisasi primer merupakan sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil sampai ia menjadi anggota masyarakat. Sosialisasi primer berlangsung mulai balita, anak-anak, dalam teman sepermainan, dan memasuki masa sekolah. Dalam tahap tersebut, peran orang-orang yang terdekat dengan anak menjadi sangat penting sebab seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas. Corak kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh corak kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dan anggota keluarga terdekat, teman-temannya, dan sekolah. Dengan demikian, sosialisasi primer mengacu bukan saja pada masa awal anak mulai menjalani sosialisasi, tetapi lebih dari itu. Alasannya, apapun yang diserap anak di masa tersebut akan menjadi ciri mendasar kepribadian anak setelah dewasa.

b. Sosialisasi Sekunder (Secondary Socialization)
Sosialisasi sekunder merupakan proses sosialisasi kelanjutan dari sosialisasi primer. Proses ini terjadi ketika individu dimasukkan ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Sosialisasi ini diawali dengan istilah “desosialisasi”, dan “resosialisasi.” Dalam proses “desosialisasi”, seseorang mengalami “pencabutan” identitas diri yang lama. Adapun dalam “resosialisasi”, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Misalnya, seorang murid yang sudah lulus sekolah, kemudian memasuki jenjang Perguruan Tinggi.

Menurut Goffman (1961), kedua proses tersebut biasanya berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkungkung, dan diatur secara formal. Institusi total tersebut contohnya lembaga pemasyarakatan, rumah sakit jiwa, atau lembaga pendidikan militer.

berikut faktor yang mempengaruhi sosialisasi diantaranya:

1. Faktor intrinsik
Foktor intrinsik merupakan faktor bawaan yang dimiliki oleh diri individu itu sendiri. Faktor interinsik mempengaruhi seseorang dalam melakukan interaksi dan mempeljari nilai, norma serta keterampilan dan pengetahuan yang didapatkan dari lingkungan. Faktor interinsik misalnya:

a. Sifat dasar
Sifat dasar merupakan sifat yang dimiliki oleh seseorang, seperti watak, karakter, emosi dasar. Sifat ini dipengaruhi oleh pewarisan dari salah satu orang tua atau kombinasi dari keduanya. Namun sifat ini dapat berkembang semakin matang dan semakin baik apabila seseorang mendapatkan pengalaman sosialisasi yang baik dari lingkungannya.

b. Motivasi
Motivasi merupakan alasan mengapa seseorang bertindak dan melakukan sesuatu. Motivasi ini merupakan sumber yang memberikan seseorang kekuatan dan semangat agar dapat melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh.

2. Faktor ekstrinsik
Faktor ekstrinsik merupakan faktor pendukung yang ada diluar diri individu. Faktor ini tidak dimiliki individu dalam dirinya, namun mempengaruhi individu dalam melakukan sesuatu dan mempengaruhi individu dalam sosialisasinya. Faktor-faktor ekstrinsik misalnya:

a. Perbedaan
Setiap orang memiliki ciri-ciri fisik, karakter, sifat serta kebiasaan yang berbea-beda. Hal ini dapat mempengaruhi seseorang dalam bersosialisasi, biasanya orang akan melakukna interaksi dengan orang yang hampir memiliki kesamaan dengan dirinya, walaupun ada juga yang meyukai tantangan dengan bertemu orang asing.

b. Lingkungan
Lingkungan yang ada disekitar juga dapat mempengaruhi seseorang dalam bersosialisasi. Saat seseorang tumbuh di lingkungan dengan masyarakat dan aturan yang baik, maka ia akan tumbuh dengan baik dan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki dengan baik pula. les online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar