Minggu, 20 Maret 2016

Bahaya Dibalik Terlalu Sering Selfi

Mungkin saja di lingkungan Anda, Anda memiliki satu atau dua orang rekan yang hobi berselfie ria, atau mungkin Anda sendiri. Tapi faktanya dalam dunia kesehatan kegemaran baru yang kini marak di banyak kalangan dunia bisa menimbulkan gangguan. Bahaya selfie bagi kesehatan memang tidak Nampak secara signifikan, karena tidak ada gangguan yang Nampak. Tapi nyatanya selfie sangat punya potensi yang berbahaya pada gangguan mental, benarkah?

Dari berbagai penelitian yang dilakukan oleh sejumlah pakar psikologis menyatakan jika, gemar melakukan selfie memang Nampak wajar dan tidak berbahaya. Namun dari hasil penelitian orang-orang yang gemar memotret dirinya sendiri dan mengunggah fotonya di akun jejaring sosial harus mengkhawatirkan gangguan mental yang berbahaya. Bahkan faktanya gangguan mental tersebut bisa menyebabkan mereka berada dalam kondisi berbahaya. Bukan berarti mendapat ancaman dari orang lain tapi mereka memiliki potensi besar untuk melakukan bunuh diri. Bahaya tersebut dipicu dengan rasa ketidakpuasan atas penampilannya, karena faktanya orang-orang yang sangat hobi berselfie ria itu cenderung memiliki obsesi yang sangat besar akan kesempurnaan penampilannya. Obsesi inilah yang menimbulkan bahaya jika terus dilakukan dengan intens dan dalam jangka waktu yang lama.

Tidak hanya kecanduan, bahaya yang muncul dari obsesi tersebut adalah rasa percaya diri yang terbangun dengan kepalsuan. Bahaya ini pun diperkuat dengan pernyataan dr. David Veal yang menyebut jika obsesi berlebihan tersebut merupakan sebuah gangguan yang sangat serius dari kesehatan mental seseorang yang punya potensi bunuh diri yang sangat tinggi. Salah satu kasus yang pernah ia tangani adalah seorang remaja asal Inggris yang di diagnosa mengalami gangguan obsesif kompulsif. Gangguan kesehatan mental yang dialaminya merupakan konsisi yang sangat sangat kronis

Bahkan psikiater pemerintah Thailand telah menghimbau pemuda-pemudinya untuk tidak melakukan selfie, karena dengan bertambahnya pemuda ‘galau’ akan membuat jumlah calon pemimpin generasi baru berkurang. Hal ini juga akan menghambat kreativitas dan inovasi negara.

Setidaknya ada 4 bahaya psikologi dari hobi selfie yang perlu kita waspadai :


  • Gangguan penyakit mental
  • Gangguan dismorfik tubuh adalah jenis penyakit mental kronis dimana penderita tidak bisa berhenti memikirkan penampilannya dari cacat sedikit pun, meskipun cacat tersebut hanya minor atau hanya bayangannya saja.
  • Krisis kepercayaan diri
    Rapuhnya kepercayaan diri seseorang bisa dilihat dari keinginannya untuk selalu diperhatikan oleh orang lain melalui foto selfie yang diposting ke sosial media. Tentu saja jika kebiasaan posting selfie ini diteruskan, akan menjadi penyakit yang lebih kronis dan berbahaya secara psikologis.
  • Kepribadian narsis
    Gejala kepribadian narsistik meliputi sikap-sikap berikut ini: Percaya bahwa dirinya lebih baik dari yang lain, terus-menerus mengharapkan pujian dan kekaguman dari orang lain, gagal untuk mengenali emosi dan perasaan orang lain, tidak bisa menerima kritikan.
  • Kecanduan
    Psikolog Dr David Veal dari London melaporkan bahwa selfie memang bisa menjadi kecanduan terutama pada orang-orang yang sudah memiliki penyakit psikologis tertentu.
  • Tren yang kini sedang berkembang itu, lanjut dia, bisa menjadi masalah serius dan menimbulkan risiko kesehatan yang fatal. Ini bukan masalah kesombongan. Ini adalah salah satu kesehatan mental yang memiliki tingkat bunuh diri yang sangat tinggi, kata Veal seperti dilansir dari Mirror.

Siapa yang tak kaget jika ternyata ia menghabiskan waktu hidupnya hanya untuk selfie. Tentu saja ia jadi makin tua jika hanya peduli dengan selfie. Tapi pernyataan wanita ini bukan hanya sebuah kalimat saja. Ternyata secara teori selfie memang bisa membuatmu cepat tua.

Hal ini ternyata tak lepas dari terpaparnya kulit terhadap sinar biru dari layar smartphone. Sinar biru yang dikenal dengan High-Energy Visible light (HEV) ini hampir sama efeknya dengan sinar UV dalam hal merusak kulit. Beberapa kemungkinan efek terlalu banyak dan lama terpapar sinar HEV ini adalah kulit kering, inflamasi, keriput, dan warna kulit tidak rata.

Itulah mengapa banyak ahli kesehatan menyarankan untuk tidak terlalu sering melihat layar gadget, mematikannya saat tidur dan tidak terus-terusan menggunakannya ketika tidak dibutuhkan, apalagi selfie setiap hari. Jadi, masih suka selfie berkali-kali? Semakin sering kamu selfie, semakin parah kamu merusak kulit. Belajar komputer Online

Kecuali jika kamu menerapkan tidur 8 jam per malam, membatasi asupan gula dan garam pada makanan, olahraga rutin, tidak berjemur sinar matahari siang hari serta cukup minum, selfie mungkin tak begitu berpengaruh satu atau dua kali saja per hari.

Demikian Informasi yang dapat saya sampaikan . semoga dpat bermanfaat..... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar